Peimpinan setiap Negara ingin meningkatkan keadaan negaranya. Mereka berupaya mengubah keadaan negaranya dari Negara berkembang menjadi Negara maju. Mereka juga bekerja keras mengubah negaranya dari Negara miskin menjadi Negara kaya. Merekapun memutar otak agar rakyatnya yang bodoh menjadi pandai. Begitu juga dengan pemimpin Negara kita. Mereka ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara yang maju, kuat, stabil, rakyatnya pandai, serta sejahtera lahir dan batin.
Jumlah
sekolah bertambah, kualitasnya ditingkatkan, dan sarananya dilengkapi. Jaringan
transportasi darat, laut, dan udaradisempurnakan. Jaringan telekomunikasi
semakin lancer berkat adanya satelit palapa A. Industri besar dan kecil
dibangun di berbagai daerah. Pertanian maju dengan pesat. Perkebunan diperluas
areal jenis dan komoditasnya. Angka pertumbuhan penduduk semakin mengecil.
Sarna peribadatan diperbanyak. Kehidupan beragama semakin semarak. Mental dan
kualitas pegawai negri ditingkatkan. Keamanan dalam negri dijaga agar mantap
dan stabil serta terkendali. Indonesia sedang mengalami proses pembangunan
menyeluruh.
Pemerintah
beserta swasta membangun industri kecil dan industri besar. Setiap industri
menghasilkan produk tertentu. Produk itu disalurkan ke pasaran untuk dijual.
Akan tetapi, sebagian besar produk-produk industri itu kurang laku di pasaran.
Menurut mereka barang buatan dalam negri tidak bermutu, kurang mutakhir dalam
mode, dan harganya tinggi. Ini berarti belum ada kesesuaian antara ide produsen
dan selera konsumen. Dampaknya, penghimpunan dana pembangunan menjadi
terhambat.
Kenyataan
tersebut sangat merugikan semua pihak. Pemerintah kehilangan pendapatan dari
pajak dari produksi dan penjualan. Pengusaha rugi karena produksinya tidak laku
dipasaran. Buruh-buruh pabrik terancam kehilangan kesempatan bekerja.
Masyarakat akan lebih bergantung pada produksi luar negri. Perekonomian Negara
tidak berjalan lancar. Pembangunan Negara mengalami kekurangan dana.
Pemerintah
mulai memasyarakatkan semboyan “Aku
Cinta Produk Dalam Negri”. Konsumen dilindungi atas penggunaan barang buatan
dalam negeri dari kualitas, harga, dan modelnya. Barang-barang yang sudah dapat
diproduksi di dalam negri tidak lagi diimpor. Semboyan itu pun gencar
dimasyarakat melalui media massa.
Sejak
itu, muncullah produksi dalam negri yang berkualitas. Pemasarannya tidak hanya
dalam negri, tetapi sudah menembus pasaran luar negri. Mobil-monbil buatan
dalam negri diekspor ke luar negri. Pakaian jadi buatan Indonesia memasuki
pasaran Amerika, Eropa, dan Asia. Hasil-hasil industri lainnya pun banyak yang
diakui luar negri karena kualitasnya yang
baik. Masyarakat Indonesia pun mulai menyenangi barang-barang yang
bermerek “Buatan Indonesia”.
Agar
kehidupan ekonomi bangsa kita lancar, marilah kita, saya, ibu, bapak, dan
saudara-saudara tanamkan rasa cinta produksi dalam negri. Jika seluruh
masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan, negri Indonesia mungkin saja
mengalahkan Negara-negara maju di dunia. Salah satu cara berpartisipasi dalam
pembangunan adalah mencintai produk dalam negri. Oleh karena itu, marilah kita
sukseskan program pemerintah ini. “Aku
Cinta Buatan Indonesia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar