Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas

Selasa, 17 Januari 2012

Menghindari Egois


Egois, kata yang seringkali kita dengar untuk menggambarkan orang yang selalu berdasar pada dirinya. Dalam arti luas bisa diartikan, seorang yang egois merupakan orang yang tidak mau mengalah.
Apakah itu salah? tidak! itu bukan merupakan kesalahan. Yang menjadi masalah adalah jika tingkat ke-ego-an yang kita miliki sudah berlebihan. Berikut 4 cara bagaimana menghindari supaya kita tidak terjebak dalam egoisme yang berbahaya:




1. Ingatlah bahwa hidup itu selalu berubah dan bisa berakhir kapanpun.
Kehidupan selalu berubah, selalu dinamis, yang pasti hanya perubahan itu sendiri. Hidup bagai roda pedati, kadang di atas kadang di bawah, pepatah klasik itu sangatlah baik jika kita terapkan sebagai filosofi hidup ini, sehingga kita tidak akan memandang orang lain dengan sebelah mata.

2. Jangan sinis terhadap orang-orang disekitar kita.
Ketika kita berhadapan dengan orang disekitar kita, terutama orang yang baru kita kenal, kita tidak boleh bersikap apriori dan sinis terhadap mereka. Terbuka dan berpandangan positiflah.

3. Jangan menilai diri sendiri terlalu serius.
‘Tidak ada seorangpun yang sempurna”, menilai diri sendiri merupakan hal penting, dan jangan terlalu risau jika anda menemukan kekurangan dari diri anda, itu lumrah.

4. Perhatikan, bahwa arti sebenarnya dalam kehidupan adalah memberikan pelayanan.
Ini merupakan point penting, tidak ada manusia yang sanggup hidup sendiri, semua saling berinteraksi satu dengan yang lain. Bergaul dan bermasyarakat secara baik merupakan hal yang indah dilakukan. Dan itu sangat berguna untuk mengikis rasa egotism yang ditimbulkan dari sifat narsis yang terlalu berlebihan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar