Kekuatan Mistik Almarhum Soeharto Masih Bertebaran.
Selain meninggalkan ilmu dan jimat-jimat, Soeharto meninggalkan tempat-tempat pemujaan yang hingga kini masih dikeramatkan. Bedanya, sejak Pak Harto lengser hingga meninggal awal Januari lalu, tempat-tempat tersebut sudah tidak pernah dikunjungi lagi. Kondisinya kini merana karena tidak ada yang menjaga dan merawatnya.
Diantara tempat keramat yang biasa dijadikan Pak Harto laku spiritual kebanyakan berada di wilayah Jawa Tengah. Tempat-tempat tersebut kini banyak yang tidak terurus dan merawatnya. Padahal sawabnya diyakini sangat besar dan masih memendar meski semakin jarang dikunjungi orang. Pasca kematian Pak Harto, tempat tersebut bakal menjadi jujugan ilmu dan jimat almarhum yang luruh dari jasadnya.
Dikhawatirkan pengaruhnya tidak baik bagi kondisi wilayah Jawa Tengah yang kini memasuki ‘area’ Pemilihan Gubernur (Pilgub). Sebagaimana sejumlah paranormal menyebutkan jika kekuatan supranatural yang ditebar Soeharto setelah lengser dulu, sering kali berurusan dengan masalah politik dan kekuasaan yang rawan menimbulkan kerusuhan massal.
Ditengarai terjadinya kerawanan ditingkat pemerintahan pusat hingga daerah disulut oleh ‘kekuatan’ Soeharto yang masih ingin kekuasaannya bercokol di bumi Nusantara. Kini setelah kematiannya, kekuatan yang diyakini masih ada itu berkumpul di tempat-tempat keramat yang dulu sering kali dijadikan laku spiritual.
Data dihimpun menyebutkan, diantara tempat laku Pak Harto sebagian berpusat di Cilacap, Jawa Tengah. Seperti padepokan Jambe Pitu yang dikenal sebagai tempat pertapa dan tirakatan Pak Harto semasa masih berkuasa. Keberadaannya di tempat ini biasanya pada bulan Sura dan tanggal-tanggal yang dikeramatkannya. Lokasinya berada di Desa Karangbenda Kecamatan Adipala atau sekitar 30 km dari Kota Cilacap.
Pertapaan Jambe Pitu yang dibuka pada bulan Juni 1958 ada beberapa kompleks keramat, yakni Sanggar Pamujan, Sanggar Palereman Kakung, Sanggar Palereman Putri dan Sanggar Supersemar, yang keberadaannya semakin dikenal para ahli lelaku Kejawen karena Soeharto sering mengunjunginya.
Jambe Pitu berada di bukit paling selatan Gunung Selok dengan ketinggian 145 meter di atas permukaan laut. Lokasinya terlindung hutan membuat suhu udara di tempat itu berkisar 25-30 derajat celcius. Menuruni lokasi ini dapat menjangkau ke muara Bengawan Adiraja yang terdapat sejumlah goa keramat, diantaranya, Goa Rahayu, Nagaraja, Lawa, Sribolong, Putih, dan Goa Tikus. Setiap laku Soeharto tidak pernah lupa mengambil air suci di Goa Rahayu.
Saksi bisu almarhum menyukai tempat tersebut, bahwa di lokasi Gunung Selok, yang masih satu kompleks dengan Padepokan Jambe Pitu terdapat bekas helipad atau bandara helicopter. Untuk mencapai lokasi setempat memang sulit karena curam dan berkelok-kelok. Karena itu Soeharto lebih pilih menempuh jalan udara.
Namun, sejak Soeharto lengser hingga meninggal tempat-tempat tersebut menjadi terbengkelai dan tidak ada yang mengurus. Peziarah semakin menyusut dan sepi. Sama halnya dengan ilmu dan jimat Soeharto yang kini tidak terurus sejak luluh dari jasad pemiliknya. Kekuatan supranatural yang tidak mudah dilumpuhkan itu diyakini bakal menjadi petaka bagi wilayah Jateng.
Mendekati Pilgub unsur kekuatan yang berpusat dari tempat keramat mantan Penguasa Indonesia tersebut, dikhawatirkan bakal menebar diantero Jateng untuk mengobarkan kembali ambisi serta kekuasaan sebagaimana yang terjadi pada masa Soeharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar