Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas

Selasa, 05 Maret 2013

WISATA CILACAP


Masih bingung menentukan tujuan liburan? Mungkin Cilacap dapat menjadi jawabannya. Kota kecil di Jawa Tengah ini menyimpan banyak keindahan wisata. Kota yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia ini adalah salah satu tempat tujuan wisata, khususnya wisata sejarah, yang layak untuk dikunjungi.
wisata yg bisa anda kunjungi saat liburan ke Cilacap. 
1.Pantai Teluk Penyu



Cilacap memiliki pantai yang ramai dikunjungi wisatawan maupun penduduk setempat yaitu Pantai Teluk Penyu. Pantai Teluk Penyu adalah pantai yang membujur dari Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap hingga ke Pulau Nusa Kambangan. Hanya dengan membeli tiket seharga empat ribu rupiah, Anda bisa melakukan aktivitas bahari seperti bermain Banana Boat atau berenang. Selain itu Anda juga dapat melihat aktivitas kapal-kapal tanker yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Intan dan perahu-perahu nelayan tradisional yang lalu lalang di sepanjang pantai.

Untuk mengisi perut setelah bermain-main di pantai, terdapat restoran-restoran sea food yang menyajikan masakan hasil laut yang mak nyusss, seperti ikan bakar, cumi-cumi asam manis, dan lain-lain. Jika Anda ingin membeli oleh-oleh untuk keluarga atau teman, di sepanjang pantai juga tersedia kios-kios/warung yang menjajakan ikan asin kering dan basah yang siap langsung dimasak serta aneka souvenir kerajinan kerang.

2.Benteng Pendem




Selain wisata pantai, Cilacap juga banyak menyimpan sisa sejarah masa lalu perjuangan kemerdekaan Indonesia, salah satunya adalah Benteng Pendem. Benteng Pendem, yang dalam bahasa Belanda disebut "Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap" terletak sekitar 0,5 km dari Pantai Teluk Penyu. Benteng Pendem ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Belanda di Pantai Selatan Pulau Jawa yang dibangun secara bertahap pada tahun 1861-1879.

Pada jaman pendudukan tentara Jepang, Benteng Pendem dijadikan markas tentara Jepang, namun setelah Jepang kalah perang dengan pihak sekutu, Benteng Pendem Cilacap kembali ke tangan tentara Belanda. Benteng Pendem juga pernah di jadikan markas TNI dan sempat di manfaatkan untuk markas latihan oleh Pasukan RPKAD (KOPASSUS).
Benteng Pendem terdiri dari bangunan-bangunan yang terpisah seperti barak prajurit, klinik, penjara, ruang Jenderal Belanda serta ruang amunisi. Konon, di benteng ini juga terdapat terowongan yang menembus ke laut sebagai sarana melarikan diri prajurit pada jaman dahulu.

3.Pulau Nusa Kambangan



Pulau Nusa Kambangan atau yang lebih dikenal dengan pulau penjara adalah salah satu obyek wisata yang dapat dikunjungi selama berada di Cilacap. Dengan menyeberang menggunakan kapal nelayan selama sekitar 10 menit dari Pantai Teluk Penyu, Anda akan langsung disuguhi keindahan pantai Pulau Nusa Kambangan. Berjalan menembus pepohonan di Pulau Nusa Kambangan dengan jalanan setapak dan medan yang naik turun serta udara yang masih segar menimbulkan sensasi tersendiri.

Pulau Nusakambangan merupakan salah satu kawasan pantai selatan Kabupaten Cilacap yang dipisahkan oleh Selat Segara Anakan. Disini juga terdapat beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembang Kuning, LPBatu, dan LP Besi. Di pulau ini kita juga dapat menemukan bekas benteng pertahanan Belanda, yaitu Benteng Karang Bolong dan juga sebuah pantai cantik yaitu Pantai Karang Pandan.

4.Benteng Karang Bolong



Benteng Karang Bolong dengan luas 6.000 m2 memiliki 3 benteng utama dimana salah satunya adalah benteng yang bertingkat tiga yang mempunyai ruang rapat besar dan dilengkapi dengan meriam. Walaupun terkesan angker, tetapi kemegahan Benteng Karang Bolong masih dapat terlihat dari beberapa bagian benteng, seperti ruang senjata, ruang penyiksaan, ataupun ruang penjara. Sebuah meriam peninggalan penjajahan juga masih utuh berada di benteng ini. Karena terdapat meriam di benteng tersebut menyebabkan Benteng Karangbolong disebut juga benteng artileri.

Benteng yang terbuat dari bata secara keseluruhan terdiri 4 lantai yaitu 2 lantai berada di atas permukaan tanah sementara dua lantai berada di bawah permukaan tanah, memiliki sejumlah ruangan-ruangan yaitu ruangan barak prajurit , ruang tahanan, ruangan logistik juga dilengkapi dengan pagar tembok keliling, bastion dengan landasan meriamnya, bangunan pengintai dengan lobang-lobang penembakan, gudang amunisi serta bangunan perlindungan.

Benteng Karang Bolong oleh tentara Belanda difungsikan sebagai pertahanan guna menangkal serangan musuh yang datang dari laut atau menyerang kapal laut musuh dan sebagai gudang penyimpan rempah rempah milik Belanda.

5.Pantai Karang Pandan




Berjalan kaki selama sekitar setengah jam dari Benteng Karang Bolong, kita akan sampai di Pantai Karang Pandan. Pantai Karang Pandan tidak kalah dengan Pantai Teluk Penyu. Pantainya cantik dan berpasir putih dengan pemandangan langsung ke laut luas. Namun perlu kehati-hatian juga jika bermain di pantai ini. Ombaknya relatif besar dan banyak karang.

Pantai ini banyak dikunjungi orang pada hari Kamis Wage atau sehari menjelang pelaksanaan Sedekah Laut (Larungan Sesaji) untuk ziarah., tempat ini dijadikan ziarah karena terdapat beberapa tempat yang dianggap keramat.

6.Pantai Widarapayung



Sudah pernah jalan-jalan ke Pantai Widarapayung? Buat sebagian orang, mungkin baru pertama kali mendengar namanya. Pantai Widarapayung terletak Desa Widarapayung, di Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Selain menawarkan keindahan pantainya, anda juga bisa berselancar di sana, karena Pantai Widarapayung sudah dianggap layak ombaknya dan berstandar internasional untuk para peselancar.

Dari Kota Cilacap, anda harus menuju kea rah timur sejauh kurang lebih 35 km, menuju Widarapayung. Luas objek wisata pantai ini hampir mencapai 500 hektar. Pantainya landai. Sejuk karena banyak terdapat pohon kelapa. Untuk mencapainya, anda bisa menaiki bus jurusan Cilacap – Gombong. Fasilitas lengkap dari Pantai Widarapayung ini meliputi gardu pandang, tempat parkir luas, kolam renang, warung makan dan shelter tempat berteduh.

Jika anda datang pada bulan Sura, anda dapat menyaksikan sebuah upacara adat Sedekah Bumi, yaitu ritual adat tradisional sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan doa agar diberi keberkahan dan dilimpahi keselamatan oleh yang Kuasa.

Dari Pantai Widarapayung ini, akan terlihat Pulau Nusakambangan di seberangnya. Anda dapat mengikuti tour dengan perahu yang ditawarkan oleh nelayan local dengan harga tiket Rp. 10.000,- per orang. Dari banyaknya perahu yang bersandar di Pantai Widarapayung, ada tariff parkir sebesar Rp. 12.500,- jika mengangkut penumpang tour menuju Pulau Nusakambangan.

Jika tertarik membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah, anda bisa memilih ikan asin, terasi, kerupuk udang atau ikan segar yang bisa langsung diolah di tempat. Harganya murah karena langsung dari nelayan setempat.

Hal yang menarik lagi dari Pantai Widarapayung, adalah anda bisa menyewa andong dan kuda untuk berjalan-jalan mengelilingi pantai. Ada juga penyewaan papan selancar bagi anda yang mahir berselancar, atau baru akan belajar.

Banyak juga pilihan makanan khas yang hanya bisa anda temukan di Pantai Widarapayung ini. Salah satunya adalah Yutuk atau kepiting laut. Yutuk atau kepiting laut ini diolah menjadi peyek atau rempeyek yutuk. Peyek yutuk paling enak dimakan berbarengan dengan kupat pecel.

Sambil menikmati kuliner makanan khas Cilacap yang ada, anda juga bisa menikmati pemandangan sunset sambil menonton balapan motorcross atau pemuda-pemuda yang bermain sepakbola di tepi pantai.

7.Gunung Srandil



Disamping wisata alam dan budaya juga terdapat wisata spiritual atau religius antara lain di gunung srandil dan selok .
Gunung srandil merupakan salah satu bukit yang ada di Glempangpasir Kecamatan Adipala jarak antara obyek wisata dengan Kota Cilacap 30 Km kearah timurlaut dan relatif mudah ditempuh dengan kendaraan penumpang bus umum jurusan Cilacap-Jatijajar-Kebumen atau kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan.

Gunung Srandil setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura.

Konon menurut cerita penghuni pertama Gunung Srandil adalah Sultan Mukhriti putra kedua dari Dewi Sari Banon Ratu Sumenep Jawa Timur .
Kedatangan Sultan itu untuk bertapa namun Sultan Mukhriti murca (menghilang) yang ada tinggal petilasannya yang terletak di sebelah timur yang di kenal dengan Embah Gusti Agung Sultan Mukhriti.
Selain itu juga ada legenda rakyat yang pertama bermukim di gunung Srandil adalah dua orang bernama Kunci Sari dan Dana Sari, mereka adalah prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau menyerah kepada bala tentara Belanda. Mereka melarikan diri ke Gunung Srandil untuk bersembunyi dan meninggal di sini . Makam kedua prajurit tersebut berada di sebelah timur Gunung Srandil dalam satu komplek yang dipagar keliling yang kemudian hari, Kunci Sari dikenal dengan nama Sukma Sejati

Di Gunung Srandil banyak petilasan orang-orang yang dianggap mempunyai kedigdayaan yang linuwih atau kemampuan melebihi orang lain yang dikenal sebagai tokoh- tokoh orang sakti mandraguna. Dari kemampuannya, kesaktiannya itu maka tempat-tempat yang di singgahi dianggap keramat dan disakralkan.

Adapun petilasan-petilasan yang ada di Gunung Srandil adalah Mbah Kanjeng Gusti Agung, Nyai Dewi Tanjung Sekarsari, Kaki semar Tunggul Sabdojati Dayo amongrogo, Juragan Dampo Awang, Kanjeng Gusti Agung Akhmat atau Petilasan Langlang Buwana yang berada diatas bukit dan petilasan Hyang Sukma Sejati.

 
8. Sedekah laut

 
Berbagai macam acara dapat dilakukan untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala nikmat dan karunia yang diperoleh pada masa kehidupannya . Upacara sedekah laut adalah salah satu perwujudan ungkapan rasa syukur yang dilakukan oleh Kelompok Nelayan Sidakaya, Donan , Sentolokawat, Tegalkatilayu, Lengkong, Pandanarang, PPSC dan Kemiren.

Tradisi sedekah laut bermula dari perintah Bupati Cilacap ke III Tumenggung Tjakrawerdaya III yang memerintahkan kepada sesepuh nelayan Pandanarang bernama Ki Arsa Menawi untuk melarung sesaji kelaut selatan beserta nelayan lainnya pada hari Jumat Kliwon bulan Syura tahun 1875 dan sejak tahun 1983 diangkat sebagai atraksi wisata.

Upacara sedekah laut sebelum hari pelaksanaan didahului dengan prosesi nyekar atau ziarah ke Pantai Karang Bandung (Pulau Majethi ) sebelah timur tenggara Pulau Nusakambangan yang dilakukan oleh ketua adat Nelayan Cilacap dan diikuti berbagai kelompok nelayan serta masyarakat untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tangkapan ikan pada musim panen ikan melimpah dan para nelayan diberi keselamatan. Disamping upacara nyekar juga mengambl air suci/ bertuah di sekitar Pulau Majethi yang menurut legenda tempat tumbuhnya bunga Wijayakusuma.

Upacara ini didahului dengan acara prosesi membawa sesaji (Jolen) untuk dilarung ke tengah laut lepas dari Pantai Teluk Penyu Cilacap dari dalam Pendopo Kabupaten Cilacap menuju arah Pantai Teluk Penyu dengan diiringi arak-arakan Jolen Tunggul dan diikuti Jolen-Jolen pengiring lainnya oleh peserta prosesi yang berpakaian adat tradisional Nelayan Kabupaten Cilacap tempo dulu. Setibanya di Pantai Teluk Penyu sesaji kemudian di pindahkan ke kapal Nelayan yang telah dihias dengan hiasan warna-warni untuk di buang ketengah lautan di kawasan pulau kecil yang di sebut Pulau Majethi.

Pada malam harinya acara dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian tradisional di tiap-tiap desa/ kelurahan oleh kelompok Nelayan yang bersangkutan.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar