PEMERKOSAAN
YANG DISEBABKAN ROK MINI DAN BAJU SEKSI.
Setiap
kali mendengar berita pemerkosaan terhadap wanita di media elektronik rasanya
ingin menendang kemaluan sang pelaku karena tindakan bodohnya yang ingin
menyalurkan hasrat secara paksa kepada wanita. di lain itu juga yang menjadi
pilu korbannya antara lain gadis di bawah umur yang membuat mereka kehilangan
masa depannya memang ironis. memang kalau dilihat dari permasalahan kasus
pemerkosaan terjadi antara lain pakaian busana yang tidak senonoh dan minuman
keras yang masih saja ada di kalangan masyarakat padahal sudah di berantas
keberadaannya oleh aparat tapi tetapa saja ada mungkin ada pemain di belakang
layar. Demi mengurangi kasus pemerkosaan, pemerintah seharusnya larangan bagi
perempuan mengenakan rok mini dan baju seksi. Karena rok mini dan baju seksi
itu yang mendorong terjadinya pemerkosaan. Pelaku perkosaan semakin mudah
melakukan tindakannya, karena mereka tinggal melepas separuh baju dan
mengangkatkan rok yang dikenakan para perempuan. Pelaku pemerkosaan pastilah
akan dihukum. Tapi, apakah perempuan yang senang pakai rok mini dan baju seksi
di depan umum yang bisa saja memancing tindak kejahatan yang merugikan dirinya
bisa dihukum? Pastilah tidak karena kita hidup di negara yang katanya sudah
menganut prinsip kebebasan. Seperti perkataan salah seorang demonstran yang
juga produser film, Nia Dinata kalau perempuan Indonesia harus dibebaskan
memakai apa saja yang dia mau. Rok mini dan baju yang ketat alias seksi itu
memang sedang menjadi trend. Begitu banyak wanita yang memakainya. Saya pun
jadi penasaran, dan saya tak tahu bagaimana rasanya mengenakan rok mini. Ya
karena saya seorang pria dan tidak pernah mengenakan rok mini. Pemakaian rok
mini dan pakaian ketat sangat rawan tindakan pelecehan seksual. Perbuatan
pemerkosaan yang melanda banyak kaum perempuan memang layak untuk dikutuk.
Pelaku kejahatan layak dihukum berat atas perbuatannya merusak dan
menghilangkan harga diri wanita. Perempuan berbusana ketat, rok mini dan
Apalagi di banyak kota besar banyak perempuan berpakaian tapi sesungguhnya
“telanjang”.
Momentum
maraknya pemerkosaan seharusnya menjadi ajang refleksi. Kalangan perempuan
harus mengembalikan fitrahnya dengan menutup auratnya. Islam sendiri telah
mengajarkan perempuan bagaimana melindungi dirinya. Syariat Islam meminta
perempuan menutup auratnya di depan umum yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan. Perempuan akan tampak lebih sempurna keindahan tubuhnya menawan
membuat para pria yang memandangnya serasa tak ikhlas berkedip walau hanya
sekali. Tak salah jika ada peribahasa yang mengatakan, ‘Wanita adalah keindahan
yang nyata bagi dunia’.
Beberapa
hal yang membuat wanita terlihat seksi dan menggairahkan. mungkin berpikir baju
seksi adalah baju yang mengekspose banyak bagian tubuh wanita. Padalah tak
selalu begitu. Banyak pria yang merasa terangsang. laporan kekerasan terhadap
anak yang dirilis Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA). Selama 2012, Komnas PA
menerima sebanyak 2.637 laporan kekerasan terhadap anak-anak. Dari jumlah
tersebut, 62 persen di antaranya merupakan kekerasan seksual, sisanya merupakan
kekerasan fisik. Lokasi kejadian yang sering dipakai untuk melakukan aksi
pelecehan seksual, rata-rata berada di rumah pelaku. Bukankah kita diwajibkan
untuk menutup aurat kita? Bukankah kita hendaknya menjaga kesopanan dimanapun
kita berada? Bukankah kita hidup dalam kultur yg sangat menjunjung tinggi norma
agama dan budaya? Lantas mengapa kita cenderung “mengumbar” itu semua hanya
demi sebuah “kebanggaan” dan “pengakuan” klo kita memang cantik, seksi,
menarik, dan sempurna di mata pria?
Wanita
yang memakai pakaian mini bahkan sampai menonjolkan auratnya tentu membuat
banyak pria tergoda walaupun sebelumnya tidak ada niatan untuk melakukan hal
yang tidak semestinya dilakukan. Wanita memang selalu penuh daya tarik. Bahkan,
keberadaan wanita-wanita cantik di ajang pameran, baik otomotif, teknologi dan
lainnya sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan. Cantik, muda, belia,
pintar, smart, dan juga energik seakan menjadi warna tersendiri ketika
sebuah pameran menghadirkan sosok mereka ditengah-tengah deretan produk yang
diperjualkan. Tak pelak, pengunjung dibuatnya terbuay dengan paras dan
penampilan yang mencerminkan identitas dari kebesaran perusahaan yang
ditampilkannya. Mengapa banyak wanita mengincar sebagai Para Sales Promotion
Girl (SPG) ternyata pendapatan yang lebih menggiurkan dengan menggunakan rok
mini . Hal ini disebabkan oleh beban pekerjaan.Tugas mereka hanya
menarik pengunjung sebanyak-banyaknya, Gaya berbusana mereka yang ‘wah’ tak
ubahnya citra para selebriti dan model papan atas. Tampaknya penggunaan
model-model cantik itu disengaja untuk mencitrakan bahwa mobil-mobil yang
dipamerkan adalah produk berkelas. Pemandangan ini setidaknya
selama acara yang berlangsung. Anda penasaran? Mau menyimak mobil-mobil baru
atau cewek-cewek cantik?
Sampai
jumpa….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar